Di suatu pagi yang cerah, ada seekor semut
sedang berjalan-jalan di taman. Dengan perasaan yang gembira, semut tersebut
berkeliling taman yang indah itu dan menyapa hewan-hewan lain yang juga berada
disana. Hingga matanya tertuju pada sebuah kepompong yang sedang menggantung di
ranting.
Semut mendekati kepompong itu dan berkata,
“Kepompong, buruk sekali nasibmu. Sudah jelek dan hanya bisa menggantung di
sana, tak bisa melakukan apa-apa. Ayo turun sini dan nikmati taman yang indah
ini.” Mendengar ejekan semut tersebut, kepompong memilih diam dan tak
menanggapinya.
Pada suatu hari terjadilah kejadian yang tidak
disangka-sangka. Saat si semut sedang berjalan mengelilingi taman, ia jatuh
dalam kubangan lumpur yang terbentuk akibat hujan semalam. Dengan mngerahkan
seluruh tenaganya, ia berteriak sekencang mungkin berharap ada yang
menolongnya.
Tak lama kemudian, seekor kupu-kupu terbang
melintas dan mendengar teriakannya. Kupu-kupu tersebut mengambil ranting dan
menjulurkannya ke arah semut. “Semut, cepat pegang ranting ini erat-erat, aku
akan mengangkatnya dan menyelamatkanmu,” kata kupu-kupu. Dengan sekuat tenaga
akhirnya kupu-kupu berhasil mengangkat ranting itu dan berhasil menyelamatkan
semut.
Kemudian semut mengucapkan terima kasih karena
sudah ditolong. Tapi, alangkah terkejutnya si semut setelah mendengar pengakuan
bahwa kupu-kupu yang menolongnya adalah kepompong yang pernah ejek. Semut malu
dan berjanji tak akan menghina sesama makhluk Tuhan lagi.
Komentar
Posting Komentar