Langsung ke konten utama

Cerita Pendek untuk Anak "Pasir dan Batu"


Ada dua orang sahabat sedang berjalan di padang pasir. Ketika di tengah perjalanan mereka terlibat dalam suatu perdebatan. Pertengkaran itu terjadi sampai salah satu dari mereka menampar yang lainnya.
Sahabat yang ditamapar itu tak berkata apapun tapi menuliskan suatu kata di atas pasir. Tulisan tersebut berbunyi, “hari ini teman baikku menamparku.”
Walaupun mereka bertengkar, tapi tetap melanjutkan perjalanan bersama. Saat di perjalanan mereka menemukan sebuah sumber air dan memutuskan untuk mandi. Namun malang nasib teman yang ditampar tadi, ia tergelincir dan hampir tenggelam di dalam sumber air tersebut.
Melihat itu, tentu saja teman yang menampar tadi menolongnya dan ia pun selamat. “Hari ini teman baikku menyelamatkan nyawaku,” ukirnya pada sebuah batu.
Teman yang telah menampar dan menyelamatkan nyawanya tadi bertanya, “Mengapa saat aku menyakitimu, kamu menulis di atas pasir. Sedangkan saat aku membantu, kamu mengukirnya pada batu?”
Kemudian ia menjawab, “Ketika seseorang menyakiti kita menulisnya di atas pasir agar angin dapat menerbangkannya dan hilang sehingga dapat termaafkan. Tetapi ketika seseorang melakukan hal yang baik, kita harus mengukirnya pada batu. Dimana angin tidak dapat menghapus tulisannya sehingga kita akan selalu mengingatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pendek untuk Anak "Anak Kambing yang Cerdik"

Dikisahkan ada sebuah keluarga kambing yang hidup di hutan. Pada suatu ketika, ibu kambing akan pergi ke suatu tempat dan berpesan kepada anaknya untuk tidak membuka pintu untuk orang lain. Ibu kambing mengajari anaknya sebuah lagu agar si anak tidak salah mengenali. Jika ibu yang datang maka didepan pintu akan ada yang menyanyikan lagu tersebut. Tanpa mereka sangka, ada seekor serigala yang ikut mendengarkannya. Sesaat setelah ibu kambing pergi, datanglah seekor serigala yang lapar itu. Ia berdiri di depan pintu kemudian menyanyikan lagu yang ibu kambing tadi ajarkan. Anak kambing merasa aneh dengan kejadian ini. Ia pun membatin bahwa tidak mungkin ibunya yang baru saja pergi tapi tiba-tiba kembali. Suara yang ia dengarkan pun berbeda dari suara ibunya. Ia merasa bimbang mau membukakan pintu atau tidak. Di tengah kebimbangannya, anak kambing memutuskan untuk mengintip lewat celah kecil di bawah pintu. Betapa terkejutnya ia ketika tahu bahwa yang ia lihat bukan sepasang kaki ...

ANALISA WEBSITE LAZADA INDONESIA

TUGAS MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI ‘Analisa Website Pada Perusahaan Lazada Indonesia’ Disusun Oleh : Nur Asmawati Fajriani Azis (15115171) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika Jurusan Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini tentang “Analisa Website Pada Perusahaan Lazada Indonesia (www.lazada.co.id) ” yang merupakan tugas individu dari mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi yang diajarkan oleh Ibu Yuli Maharetta Arianti pada semester 4 pada Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yuli Maharetta Arianti selaku dosen ...

Cerita Pendek untuk Anak "Kisah Badu Si Anak Rajin"

Di suatu desa, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Badu yang hanya tinggal bersama ibunya. Pagi itu Badu sedang menggembalakan kambing-kambingnya di padang rumput yang luas. Sembari menunggu kambingnya makan, Badu memnfaatkan waktunya untuk membaca buku di bawah pohon rindang. Kemudian datanglah seorang kakek tua menghampirinya. Kakek tersebut bertanya padanya “Nak, bolehkan kakek menumpang sebentar duduk di pohon ini?” Tentu Badu mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk, juga menawarkan minum yang ia bawa. Badu terlihat asyik membaca buku tersebut hingga tidak menyadari jika kakek tadi memperhatikannya. “Kamu tidak sekolah, nak?” tanya si kakek lagi. Dengan raut sedikit sedih ia menjawab kalau dia tidak mempunyai uang untuk sekolah. Buku yang ia baca pun hanya pinjaman temannya. Badu juga bercerita kepada kakek kalau ia ingin sukses suatu hari nanti sehingga bisa membahagiakan ibunya. Melihatnya yang tetap semangat belajar dan tidak menyerah pada keadaan membuat kakek t...